Soleh Solihun bukan komik favorit gue. Bahkan, kalau dia
melucu, gue jarang ketawa. Tapi gue suka nonton Soleh Solihun Interview di channel youtube nya. Konsepnya sederhana
(banget). Si Soleh wawancara orang pakai kamera sendiri, dipegang sendiri kayak
selfie. Sungguh tidak modal. Tapi perbincangannya
selalu menarik, walau kameranya sering goyang karena mungkin beliau pegal.
Selain itu, gue juga baca satu bukunya yang nggak sengaja
gue lihat di Gramedia. Judulnya Majelis Tidak Alim. Tebak gue nemu nya di rak
buku apa? Yak, di rak rohani. Isinya lucu banget. Walaupun ada warning 18+, kontennya menurut gue clean clean aja. Bukunya tebal, tapi
cepet banget habisnya. Sampai gue sayang-sayang karena lucu banget.
Nah, kali ini Soleh bikin film berdasarkan pengalaman
hidupnya yang juga dituangkan di bukunya yang lain. Judulnya, “Mau Jadi Apa?”.
Kalau nggak tahu siapa itu Soleh, mungkin orang bakal berpikir ini film komedi
abal-abal pas lihat judulnya. Udah mana
pemerannya Soleh gitu ya, agak kurang menarik untuk mengambil sepertiga porsi
di dalam poster. Gue inget, ketika film ini tayang, gue pingin banget nonton. Tapi
takut kecewa. Jadi mengurungkan niat. Nah, ketika lagi scrolling Hooq, eh nemu! Seneng banget, langsung nonton.
Film ini bercerita
tentang kisah nyata Soleh yang dialami saat menjadi mahasiswa Fikom Unpad
sekitar tahun 1997-an (kalau nggak salah ya). Soleh punya geng yang isinya 6
orang yang aneh-aneh semua, gue lupa namanya siapa aja, yang pasti salah
satunya cewek cantik banget tapi agak gak waras yang disebut Fey. Soleh sendiri
juga naksir sama temannya yang sudah diincar sejak ospek, namanya Ros.
Menjalani kehidupan kampus, mereka merasa nggak punya tujuan
hidup. Mau ikut UKM ini itu nggak ada yang pas. Terakhir, pingin masuk UKM ‘elit’
di Fikom Unpad, majalah Fakta Jatinangor, tapi nggak diterima. Ya sudah,
akhirnya mereka bikin majalah sendiri aja. Judulnya Karung Goni. Jomplang banget
ya. Yang satu majalah Fakta, yang satu majalah Karung Goni yang kepanjangannya “Kabar,
Ungkapan, Gosip, dan Opini”. Nah, dari sini, cerita mereka dimulai.
Hal yang paling menyenangkan ketika menonton film ini adalah
tidak ada tokoh antagonisnya! Paling suka deh gue. Semua karakternya menyenangkan banget. Kalau lo suka nonton stand up pasti lo senang dengan betapa menyenangkannya
si Awwe dan Adjis Doaibu di sini. Tapi show
stealer nya menurut gue adalah Anggika Bolsterli yang berperan sebagai Fey si
cewe cantik super bodor tapi gue nggak bisa kesel liatnya. Tapi yang paling lucu adalah, Soleh umur 30-an memerankan Soleh umur 20-an dengan argumentasi, "Waktu saya muda, muka saya lebih tua daripada sekarang." HAHAHA
Dan, psst, ada banyak inside
joke film-filmnya Ernest di sini. Bikin ngikik.
Script-nya, bagus
banget. Rapi. Hampir semua joke nya on point, bikin ketawa. Hal ini menarik karena film ini kan
pada dasarnya based on true event
(dan konfliknya bisa dibilang juga receh), tapi bisa jadi menarik dan bikin
penasaran untuk tetap ditonton sampai akhir. Tapi satu yang paling gue suka. Soundtracknya dooooong. Mantap. Karena Soleh
jurnalis musik, jadi pemilihan soundtrack nya asik dan nggak norak.
Jadi pingin bikin playlist nya di
Spotify rasanya.
Tapi bukan berarti film ini tanpa cela. Konflik tiap
karakter tidak disajikan dengan seimbang dan agak off, terutama bagian Firman. Pengenalan
karakternya, menurut gue, kurang deep.
Konflik klimaks nya juga menurut gue nggak terlalu dapet dan over dramatis. Balik lagi, mungkin
karena emang ini kisah nyata (dan menyangkut nama Unpad juga weh). Jadi ya...
drama nya agak di lebay in.
Dan ada satu kekurangannya yang pakai banget.
Kurang lama!
Silakan nikmati film ini sambil ngemil kacang goreng. Dijamin
menyenangkan dan joke nya nggak
kodian.
(8/10)
The Casino Review - DrmCD
ReplyDeleteThe Casino has a lot going on. We've taken a look at 양산 출장마사지 their 인천광역 출장안마 games, customer support, banking, and so much more. Rating: 밀양 출장마사지 4 · 광명 출장안마 Review by DrmCD 충주 출장마사지